Gatsu90rentcar.com, Wisata – Gunung Merbabu, yang merupakan gunung berapi yang cukup terkenal di kalangan pendaki, menawarkan keindahan panorama yang menakjubkan.
Jalur pendakian yang melewati padang sabana menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin mendaki gunung ini.
Selain itu, keindahan alamnya juga tidak kalah dengan tempat wisata di Semarang seperti Gunung Ungaran atau Umbul Sidomukti.
Setelah mencapai puncak gunung, pendaki sering kali ketagihan dan ingin kembali mendaki melalui jalur-jalur pendakian yang berbeda.
Jika Anda ingin mencoba mendaki Gunung Merbabu dan mengunjungi tempat wisata di sekitarnya, Biro Perjalanan menawarkan paket liburan ke Semarang.
Namun, sebelum memulai perjalanan, ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk mencapai puncak Gunung Merbabu dengan aman dan sukses.
Sekilas Mengenai Gunung Merbabu
Gunung Merbabu, salah satu gunung terkenal di Jawa Tengah, terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Magelang.
Dahulu kala, gunung ini dikenal dengan nama Gunung Pamarihan atau Gunung Damalung.
Nama Merbabu sendiri baru muncul di catatan milik Belanda yang terdiri dari kata Meru atau Gunung dan Abu.
Gunung Merbabu memiliki ketinggian sekitar 3145 mdpl dengan suhu rata-rata sekitar 20-10 derajat Celcius.
Gunung ini pernah beberapa kali meletus pada abad ke-15 dan ke-17.
Terdapat beberapa puncak yang dapat dicapai seperti puncak Syarif, puncak Triangulasi, dan Kenteng Songo yang hanya berjarak sekitar 30 menit.
Ada lima jalur pendakian resmi yang dapat dipilih untuk mendaki Gunung Merbabu.
Jalur-jalur tersebut tersebar di tiga kabupaten tersebut, yaitu Selo di Boyolali, Wekas dan Suwanting di Magelang, serta Cuntel dan Thekelan di Semarang.
Setiap jalur memiliki pemandangan dan rintangan yang berbeda-beda, namun keindahan yang disajikan di setiap jalur pantas untuk membuat Gunung Merbabu menjadi favorit para pendaki.
Bagi para pendaki, Gunung Merbabu menawarkan pengalaman mendaki yang tidak terlupakan.
Selain itu, gunung ini juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan seperti hamparan luas perkebunan teh, danau, hutan pinus yang hijau, serta keindahan matahari terbit dan terbenam yang memukau.
Namun, para pendaki juga harus tetap berhati-hati dan memperhatikan keselamatan selama perjalanan menuju puncak.
Pilihan Jalur Pendakian Merbabu
Anda tidak akan merasa bosan saat mendaki Gunung Merbabu karena tersedia banyak pilihan jalur pendakian yang dapat dipilih.
Setiap jalur memiliki pengalaman yang berbeda dan berikut adalah lima jalur pendakian Merbabu:
1. Jalur Pendakian Merbabu via Selo
Merbabu via Selo menjadi jalur favorit bagi para pendaki terutama bagi pendaki pemula karena aksesnya yang mudah dan pemandangan yang indah.
Basecamp Merbabu ini terletak dekat jalan raya dan berseberangan dengan Basecamp Gunung Merapi di sisi seberang.
Keindahan jalur ini terletak pada pemandangan Gunung Merapi yang jelas terlihat dari Sabana 1 dan Sabana 2.
Kedua sabana tersebut menjadi tempat camping favorit para pendaki untuk menikmati indahnya matahari terbit atau terbenam.
Perjalanan dari Sabana 2 menuju puncak akan memakan waktu sekitar 6 jam perjalanan dari Basecamp.
Selama perjalanan, pendaki akan melewati Bukit Teletubbies Merbabu dan bunga edelweis yang cantik.
Jalur pendakian ini memang mudah diakses, tetapi ada beberapa tantangan seperti sumber air yang terbatas dan tanjakan batu yang cukup panjang antara Sabana 1 dan 2.
Untuk mencapai puncak, pendaki harus melewati beberapa pos, yaitu Pos 1, Pos 2, Pos 3, Sabana 1, dan Sabana 2.
Sabana 2 adalah tempat yang paling direkomendasikan untuk berkemah karena pemandangannya yang indah dan mudah diakses.
Jalur Merbabu via Selo cocok untuk para pendaki yang baru memulai atau ingin mencoba pendakian gunung.
Tidak hanya mudah diakses, tetapi jalur ini juga memberikan pengalaman yang menarik bagi para pendaki pemula.
Dengan pemandangan yang indah dan akses yang mudah, jalur ini layak menjadi pilihan bagi pendaki yang ingin merasakan sensasi mendaki gunung.
2. Jalur Pendakian Merbabu via Wekas
Jalur pendakian Wekas menjadi salah satu jalur pendakian yang cukup populer di Indonesia karena memiliki jarak tempuh menuju puncak yang lebih singkat dibandingkan dengan jalur-jalur lainnya serta banyaknya sumber air di sepanjang perjalanan.
Namun, perlu diingat bahwa jalur ini memiliki banyak tanjakan dan sedikit pos peristirahatan, sehingga dibutuhkan waktu sekitar 8,5 jam untuk mencapai puncak.
Sebelum memulai pendakian, Anda harus tahu bahwa basecamp Wekas saat ini sudah tidak menggunakan pos I lagi, sehingga dari basecamp harus langsung menuju ke pos II.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pos II adalah sekitar 3,5 jam dengan medan menanjak yang cukup panjang.
Setelah sampai di pos II, Anda akan menemukan dua persimpangan yang mengarah ke puncak, yakni simpang Batu Gede dan simpang tower.
Kedua simpang ini tetap mengarah ke puncak, namun simpang tower menjadi titik temu dari jalur pendakian Cuntel dan Thekelan.
Dari persimpangan kedua, pendaki harus melewati dua tantangan yang cukup berat, yakni jembatan setan dan kawah mati.
Jembatan setan merupakan tantangan tersendiri karena pendaki harus berjalan di tebing yang hanya selebar telapak kaki.
Setelah berhasil melewati tantangan tersebut, pendaki akan tiba di puncak Wekas.
Meskipun jalur pendakian ini cukup sulit, pemandangan yang disajikan di sepanjang perjalanan dan di puncak Wekas akan membuat perjuangan Anda terbayar dengan indahnya alam Indonesia.
3. Jalur Pendakian Merbabu via Suwanting
Jalur pendakian via Suwanting menjadi salah satu jalur pendakian yang menantang untuk mencapai puncak Merbabu.
Pendakian ini tidaklah mudah karena didominasi oleh tanjakan panjang dengan medan tanah berpasir yang cukup licin untuk dilalui.
Namun, di jalur ini Anda bisa menemukan tiga sumber air yang bisa digunakan untuk keperluan minum dan masak selama pendakian.
Dari pos 1 hingga pos 2, banyak pepohonan yang tumbuh sehingga membuat perjalanan Anda tidak terlalu panas meskipun menanjak.
Setelah melewati pos 2, jalanan mulai terjal dan licin sehingga butuh bantuan tali untuk bisa berjalan dengan aman.
Namun, di pos 3 Anda bisa mendirikan tenda dan mengisi kembali kebutuhan air minum di sumber air yang tersedia.
Untuk mencapai puncak Merbabu, dari pos 3 Anda akan melewati tiga sabana indah dengan pemandangan gunung Merapi yang sangat jelas.
Jalur pendakian via Suwanting memerlukan waktu sekitar 7 jam dengan perjalanan santai dari basecamp hingga ke Puncak Kenteng Songo.
Meskipun jalur pendakian ini cukup menantang, namun pemandangan yang akan Anda lihat saat mencapai puncak akan membuat perjalanan Anda menjadi berkesan.
Anda akan disuguhkan dengan panorama alam yang memukau dan pemandangan kota Semarang dari atas ketinggian.
Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin mencoba tantangan baru dalam pendakian gunung, jalur pendakian via Suwanting bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jangan lupa untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pendakian.
4. Jalur Pendakian via Cuntel
Pendakian via Cuntel merupakan pilihan yang sering diambil oleh para pendaki yang berasal dari arah Semarang karena berada di daerah Kopeng yang dekat dengan Ambarawa.
Namun, jalur ini membutuhkan waktu sekitar 9 jam lebih untuk mencapai puncak karena harus melewati sejumlah pos dengan medan yang sulit.
Jalur ini memiliki banyak jurang di kiri dan kanan jalan, begitu juga di beberapa pos peristirahatan.
Meskipun begitu, pos 3 menjadi pilihan favorit pendaki untuk mendirikan tenda karena lahannya yang luas dan dapat menampung sekitar 20 tenda.
Dari pos 3, para pendaki dapat melihat puncak Gunung Sumbing dan Sindoro, serta pos pemancar yang menjadi persimpangan jalur wekas.
Jalur yang dilalui dari pos pemancar ini sama dengan jalur Wekas, yaitu melewati kawah mati dan jembatan setan.
Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, pendakian via Cuntel menawarkan pemandangan alam yang indah dan menantang.
Dengan persiapan yang matang dan pengalaman pendakian yang cukup, para pendaki dapat menikmati pengalaman mendaki yang berkesan di jalur ini.
Namun, perlu diingat bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap pendakian gunung.
5. Jalur Pendakian via Thekelan
Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung yang terkenal di Indonesia dan biasanya didaki dari basecamp Cuntel.
Namun, selain Cuntel, pendaki juga bisa memilih jalur pendakian dari basecamp Thekelan yang berada di arah Semarang.
Keunikan dari jalur pendakian Thekelan adalah pemandangan tebing batu yang sangat besar di pos 3 serta Watu Gubug yang terletak sebelum pos pemancar.
Jalur ini juga memiliki keindahan yang tidak kalah dengan jalur pendakian lainnya.
Meski medannya terjal, waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai puncak dari basecamp ini hanya sekitar 8,5 jam.
Selama perjalanan, para pendaki bisa beristirahat dan bermalam di berbagai tempat camping yang tersedia hingga mencapai pos Watu Gubug.
Dari pos Watu Gubug, pendaki akan menuju pos pemancar yang menjadi pertemuan dengan jalur pendakian dari Cuntel dan juga Wekas.
Meski terbilang sulit, namun keindahan alam yang disajikan di jalur Thekelan ini pasti akan membuat setiap pendaki terkesima.
Jadi, bagi para pendaki yang ingin mencoba tantangan baru dalam mendaki Gunung Merbabu, jalur pendakian Thekelan bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dicoba.
Selain pemandangan alam yang indah, para pendaki juga akan merasakan sensasi medan yang menantang sepanjang perjalanan.
Info Harga Tiket Masuk Gunung Merbabu
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk Perorangan WNI Weekdays | Rp 5.000,00 |
Tiket Masuk Perorangan WNI Weekends | Rp 7.500,00 |
Tiket Masuk Rombongan WNI Weekdays | Rp 3.000,00 |
Tiket Masuk Rombongan WNI Weekends | Rp 4.500,00 |
Tiket Masuk Perorangan WNA Weekdays | Rp 150.000,00 |
Tiket Masuk Perorangan WNA Weekends | Rp 225.000,00 |
Tiket Masuk Rombongan WNA Weekdays | Rp 100.000,00 |
Tiket Masuk Rombongan WNA Weekends | Rp 150.000,00 |
Aktivitas Trekking, Hiking, Camping Perorangan | Rp 5.000,00 |
Aktivitas Trekking, Hiking, Camping Rombongan | Rp 2.500,00 |
SIMAKSI | Rp 10.000,00 |
Pendakian | Rp 15.000,00 |
Asuransi | Rp 1.000,00 |
Jika ingin mendaki Gunung Merbabu, ada biaya administrasi atau simaksi yang harus dibayar di setiap basecamp.
Biaya ini sangat terjangkau, terutama bagi pendaki lokal. Namun, harga ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan dari pihak pengelola.
Untuk basecamp Selo, biaya simaksi yang harus dibayar adalah sebesar Rp 20.000 untuk pendaki lokal dan Rp 100.000 untuk pendaki asing.
Untuk basecamp Cunthel, biaya simaksi untuk pendaki lokal adalah sebesar Rp 25.000 dan untuk pendaki asing sebesar Rp 150.000.
Sedangkan untuk basecamp Thekelan, biaya simaksi yang harus dibayar adalah sebesar Rp 15.000 untuk pendaki lokal dan Rp 50.000 untuk pendaki asing.
Namun, Anda juga dapat memilih paket wisata dari Biro Perjalanan jika ingin lebih mudah dalam perjalanan Anda.
Paket wisata ini akan membawa Anda mengunjungi tempat wisata di sekitar Semarang.
Selain itu, paket ini juga akan memudahkan Anda dalam mencicipi makanan khas Semarang atau membeli oleh-oleh Khas Semarang yang tahan lama yang Anda inginkan.
Sebelum berangkat, pastikan Anda telah memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Merbabu.
Anda bisa menggunakan daftar biaya di atas sebagai bahan pertimbangan dan persiapan biaya.
Alamat dan Rute Menuju Gunung Merbabu
Gunung Merbabu merupakan gunung yang terletak di tiga kabupaten yaitu Semarang, Magelang, dan Boyolali.
Lokasi gunung yang terletak di tiga wilayah ini menjadikan Gunung Merbabu sebagai destinasi wisata yang menarik.
Bagi para pendaki yang ingin mencapai lokasi Basecamp Merbabu dengan mudah, dapat menggunakan petunjuk jalan dari Google Maps.
Selain itu, untuk memudahkan akses menuju lokasi, Anda juga dapat menggunakan jasa sopir sewa mobil Semarang atau biro perjalanan yang siap mengantar Anda langsung ke lokasi.
Dengan menggunakan jasa tersebut, Anda tidak perlu repot mencari jalan dan berkendara sendiri yang dapat memakan waktu dan tenaga.
Dengan begitu, waktu dan tenaga yang Anda miliki dapat digunakan untuk kegiatan pendakian Gunung Merbabu.
Saat pendakian, para pendaki harus memperhatikan beberapa hal seperti membawa perlengkapan yang memadai, menjaga kebersihan lingkungan, serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Selain itu, para pendaki juga dapat menikmati pemandangan indah dari puncak Gunung Merbabu seperti matahari terbit atau terbenam.
Dengan lokasi yang mudah dijangkau dan keindahan alam yang dimilikinya, Gunung Merbabu menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat dijadikan pilihan untuk melakukan pendakian.
Dengan memperhatikan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pendakian, diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisir risiko kecelakaan saat melakukan pendakian.
Waktu Operasional Gunung Merbabu
Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang memiliki keindahan alam yang mempesona di Indonesia.
Anda dapat menikmati keindahan gunung ini selama 24 jam sehari, setiap hari kecuali saat ada waktu tertentu untuk ditutup.
Namun, sebelum berangkat, pastikan untuk mencari informasi terkait penutupan jalur pendakian dari Gunung Merbabu agar Anda tidak mengalami kesulitan saat berada di sana.
Untuk memaksimalkan pengalaman pendakian, disarankan untuk mendaki selama musim kemarau atau pancaroba.
Saat pendakian, Anda perlu waspada terhadap badai yang sangat berbahaya.
Oleh karena itu, pastikan untuk membawa peralatan lengkap seperti jaket, masker, sepatu, carrier, dan logistik yang cukup sebelum mendaki.
Pendakian Gunung Merbabu bisa dilakukan dengan berbagai rute, mulai dari Selo, Cunthel, atau Suwanting.
Setiap rute memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang dapat dinikmati.
Namun, sebelum memilih rute, pastikan untuk mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kondisi fisik Anda.
Selain menikmati keindahan alam yang mempesona, pendakian Gunung Merbabu juga dapat menjadi pengalaman yang menguji ketangguhan dan keberanian Anda.
Selain itu, pendakian juga dapat menjadi sarana untuk menyatukan diri dengan alam dan memperkuat rasa cinta terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kelestarian alam dan tidak meninggalkan sampah di jalur pendakian.